sekilas tentang brisge
Bridge atau kadangkala disebut sebagai tranparent bridge merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan dua buah LAN (Local Area Network) atau membagi sebuah LAN menjadi dua buah segmen. Tujuannya adalah untuk mengurangi trafik sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan peforma jaringan.
Bridge dapat mengetahui apakah informasi (yang disebut frame) ditujukan untuk host yang satu segmen atau berbeda segmen. Jika frame ditujukan kepada host yang satu segmen, maka bridge akan meneruskannya ke host tersebut dan menutup jalur ke segmen lain. Sebaliknya, jika frame ditujukan untuk host pada segmen yang berbeda. maka bridge akan meneruskannya ke segmen tujuan.
Seringkali orang bingung membedakan router dengan bridge. Sepintas lalu, keduanya tampak sama dan dapat menghubungkan dua buah LAN. Namun seseungguhnya, cara kerja dan fungsi kedua perangkat tersebut berbeda.
Pada bridge, tidak dikenal istilah subnet. Semua segmen yang dihubungkan oleh bridge akan dipandang sebagai sebuah subnet. Bridge juga tidak dapat membedakan network protocol address.
Jadi, apapun protokol yang digunakan akan dapat diloloskan oleh bridge. Bridge juga tidak mengenali alamat logika, seperti IP address. Bridge hanya mengenali alamat fisik host yang disebut MAC address (Media Access Control) atau hardware address. Contoh MAC address yaitu oo:16d4:c9:e8:48.
Setiap host menggunakan NIC (Network Interface Card) yang memiliki alamat hardware atau MAC address. MAC address bersifat unik, artinya setiap hardware akan menggunakan alamat yang berbeda. Bridge dapat "mencatat" MAC address setiap host yang terhubung dengannya, sehingga dapat mengetahui host mana yang satu segmen dana mana yang berbeda segmen.
Perlu diingat, bahwa sebuah bridge hanya dapat menghubungkan dua buah segmen saja. Jika ingin menghubungkan banyak segmen, maka kita harus menggunakan multiport bridge (switch).
Sebuah router dapat bekerja dengan baik pada jaringan dengan beban trafik tinggi. Sedangkan bridge kurang cocok digunakan pada jaringan yang beban trafik-nya terlalu tinggi. Jika trafik terlalu "tinggi", maka bridge malah akan menyebabkan "bottle neck" dan mempengaruhi peforma jaringan.
Bridge dapat dikelompokkan berdasarkan teknologi jaringan yang digunakan. Ada 3 buah jenis bridge. yaitu:
Saat ini bridge sudah semakin jarang digunakan. Salah satu penyebabnya adalah semakin terjangkaunya harga switch maupun router.
Baca Lanjutannya: http://www.belajar-sendiri.com/2010/10/sedikit-ilmu-tentang-bridge.html#ixzz15eAbbHhD
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial
Bridge dapat mengetahui apakah informasi (yang disebut frame) ditujukan untuk host yang satu segmen atau berbeda segmen. Jika frame ditujukan kepada host yang satu segmen, maka bridge akan meneruskannya ke host tersebut dan menutup jalur ke segmen lain. Sebaliknya, jika frame ditujukan untuk host pada segmen yang berbeda. maka bridge akan meneruskannya ke segmen tujuan.
Seringkali orang bingung membedakan router dengan bridge. Sepintas lalu, keduanya tampak sama dan dapat menghubungkan dua buah LAN. Namun seseungguhnya, cara kerja dan fungsi kedua perangkat tersebut berbeda.
Pada bridge, tidak dikenal istilah subnet. Semua segmen yang dihubungkan oleh bridge akan dipandang sebagai sebuah subnet. Bridge juga tidak dapat membedakan network protocol address.
Jadi, apapun protokol yang digunakan akan dapat diloloskan oleh bridge. Bridge juga tidak mengenali alamat logika, seperti IP address. Bridge hanya mengenali alamat fisik host yang disebut MAC address (Media Access Control) atau hardware address. Contoh MAC address yaitu oo:16d4:c9:e8:48.
Setiap host menggunakan NIC (Network Interface Card) yang memiliki alamat hardware atau MAC address. MAC address bersifat unik, artinya setiap hardware akan menggunakan alamat yang berbeda. Bridge dapat "mencatat" MAC address setiap host yang terhubung dengannya, sehingga dapat mengetahui host mana yang satu segmen dana mana yang berbeda segmen.
Perlu diingat, bahwa sebuah bridge hanya dapat menghubungkan dua buah segmen saja. Jika ingin menghubungkan banyak segmen, maka kita harus menggunakan multiport bridge (switch).
Sebuah router dapat bekerja dengan baik pada jaringan dengan beban trafik tinggi. Sedangkan bridge kurang cocok digunakan pada jaringan yang beban trafik-nya terlalu tinggi. Jika trafik terlalu "tinggi", maka bridge malah akan menyebabkan "bottle neck" dan mempengaruhi peforma jaringan.
Diagram Jaringan yang Menggunakan Bridge |
Bridge dapat dikelompokkan berdasarkan teknologi jaringan yang digunakan. Ada 3 buah jenis bridge. yaitu:
- Transparent bridgeng Jenis bridge yang digunakan pada jaringan Ethernet.
- Source-route bridging Jenis bridge yang digunakan pada jaringan Token Ring.
- Translational bridging Digunakan untuk menghubungkan jaringan yang berbeda teknologi. Misalkan menghubungkan jaringan Token Ring dengan jaringan Ethernet.
Saat ini bridge sudah semakin jarang digunakan. Salah satu penyebabnya adalah semakin terjangkaunya harga switch maupun router.
Baca Lanjutannya: http://www.belajar-sendiri.com/2010/10/sedikit-ilmu-tentang-bridge.html#ixzz15eAbbHhD
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar